Khutbah Idul Adha 1437 H
Meraih
Keberkahan Hidup melalui Pengorbanan
Oleh : Ali Usran,S.Pd.I
Kepala SMP-IT Ruhul Islam
Disampaikan didepan Jama’ah Shalat Idul Adha
Masjid Kecamatan Teupah Selatan Tahun 2016 M/1437 H
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله
أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ لِلّهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ :
اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ
اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil-hamd
Hadirin, jamaah sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah,
Marilah kita bersyukur
kepada Allah SWT, Rabb alam semesta, atas segala ni’mat yang telah diberikan
kepada kita semua. Allah telah
menciptakan kita, memberi rizki dan
hidayah Islam pada kita. Kita bersyukur kepada Allah yang masih memberi
kesempatan hidup, sehingga pada hari ini kita dapat sama-sama merayakan Hari ‘Idul
Adha bersama ratusan juta umat Islam diseluruh dunia. Mengumandangkan kata-kata yang sama; takbir, tahmid dan tahlil.
Dan marilah kita merealisasikan syukur
dengan terus-menerus beribadah kepada Allah dan beramal shalih,
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Kita pasrahkan segala penghambaan hanya
untuk Allah SWT.
قُلْ
إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ()لاَ
شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Katakanlah : sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah
untuk Allah, tidak ada sekutu baginya dan aku termasuk orang-orang yang
berserah diri.
Shalawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada pemimpin dan teladan kita Nabi Muhammad
Saw, keluarga sahabat dan para penerusnya hingga hari akhir zaman.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil-hamd
Bertahun-tahun kita telah merayakan hari
Idul Adha. Berkali - kali kita
mengumandangkan takbir di malam dan siang hari raya, tetapi kondisi umat Islam
masih memperihatinkan. Dan dalam beberapa tahun terakhir masih terus diliputi
keprihatinan yang sangat mendalam. Krisis tidak kunjung berhenti dan musibah
silih berganti. Indonesia yang merupakan negera terbesar penduduk muslimnya di
dunia menjadi salah satu sarang krisis dan langganan musibah. Kenapa ini bisa
terjadi ? Allah SWT. berfirman:
öqs9ur ¨br& @÷dr& #tà)ø9$# (#qãZtB#uä (#öqs)¨?$#ur $uZóstGxÿs9 NÍkön=tã ;M»x.tt/ z`ÏiB Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur `Å3»s9ur (#qç/¤x. Mßg»tRõs{r'sù $yJÎ/ (#qçR$2 tbqç7Å¡õ3t ÇÒÏÈ
96. Jikalau Sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Ayat diatas mengisyaratkan, bahwa kita
ternyata masih jauh dari nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. Sebab jika bangsa kita atau daerah kita mayoritasnya beriman dan bertakwa
niscaya yang muncul adalah keberkahan dari langit dan bumi, sementara sekarang
yang terjadi kebalikannya yaitu krisis dan musibah dari langit dan bumi. Hujan
menimbulkan kebanjiran dan longsor, kemarau mengakibatkan kekeringan dan
kekurangan air. Hutan gundul mengakibatkan longsor, gunung-gunung banyak yang
menumpahkan apinya. Binatang banyak yang menjadi sumber penyakit, flu burung,
antraks, Demam Berdarah dan Malaria. Sedangkan jalan raya, menjadi sarana
pembunuh manusia yang paling dahsyat, hampir setiap hari terjadi kematian
akibat kecelakan lalu lintas.
Betapa
lemahnya kita, betapa tidak berdayanya kita dihadapan kekuasaan Allah Ta’ala.
Tidak ada yang lebih patut bagi para hamba Allah yang beriman kecuali semakin
menundukkan kepala, merendahkan hati dan mengakui segala dosa, seraya memohon
taubat dan ampunan kepada Allah. Tidak ada yang lebih layak bagi hamba Allah
dalam menghadapi krisis dan musibah ini, melainkan harus segera sadar dan
menyambut panggilan Allah, melaksanakan perintah-Nya, meninggalkan larangan-Nya
dan beriman kepada Syariat-Nya.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil-hamd
Hadirin, jamaah sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah,
Kita berkumpul pagi ini, melaksanakan shalat Idul Adha
berjamaah - adalah partisipasi kita terhadap sekitar tiga juta jamaah haji dari
seluruh dunia - yang sedang menyelesaikan pelaksanaan ibadah haji di Tanah
Suci. Mereka telah selesai melaksanakan wukuf di Arafah hari kemarin, dan hari
ini kita merayakan Idul Adha dan sebentar lagi memotong hewan kurban sebagai
tanda kesyukuran kita kepada Allah.
Disyariatkannya penyembelihan hewan kurban menunjukkan bahwa agama kita sangat menghormati dan menghargai pengorbanan pemeluk-pemeluknya. Allah telah memerintahkan kaum muslimin untuk mencintai dan memiliki sifat Ruhul Badzl Wa Tadhiyah (Suka memberi dan berkorban), sesuai firman Allah Ta’ala.
Disyariatkannya penyembelihan hewan kurban menunjukkan bahwa agama kita sangat menghormati dan menghargai pengorbanan pemeluk-pemeluknya. Allah telah memerintahkan kaum muslimin untuk mencintai dan memiliki sifat Ruhul Badzl Wa Tadhiyah (Suka memberi dan berkorban), sesuai firman Allah Ta’ala.
!$¯RÎ) »oYøsÜôãr& trOöqs3ø9$# ÇÊÈ Èe@|Ásù y7În/tÏ9 öptùU$#ur ÇËÈ cÎ) t¥ÏR$x© uqèd çtIö/F{$# ÇÌÈ .
1.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka
dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
3.
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus
Hadirin yang mulia,
berdasarkan surat Al Kautsar ini kita memahami,
Pertama: Bahwa sebagai orang-orang yang beriman, kita
wajib menyadari nikmat dan pemberian Allah yang telah kita peroleh. Nikmat itu
tak terhingga banyaknya namun yang
paling utama adalah nikmat hidayah Islam
yang dengannya akan membawa orang mukmin ke syurga. Kepada Rasulullah
Shollallahu Alaihi Wa Sallam, Allah telah menjanjikan telaga Kautsar di syurga
dimana orang-orang beriman pun akan turut merasakan kenikmatannya…
Kedua: Setiap muslim wajib melaksanakan ibadah dalam
kehidupannya khususnya sholat, baik yang wajib lima waktu atau pun yang sunnah
sebagai tiang dari keseluruhan ibadahnya… Hakikat Ibadah ini adalah mensyukuri
nikmat Allah dimana harus menjadi aktifitas kehidupannya sehari-hari…
Ketiga: Salah satu tuntutan pelaksanaan ibadah adalah pengorbanan yang harus dilakukan dengan keikhlasan, niat yang tulus semata-mata mencari ridha Allah, memancar dari hati yang bening, suci dan bersih… Niat ikhlas inilah yang sangat menentukan apakah pengorbanan kita di jalan Allah itu diterima atau ditolak. Pengurbanan yang kita lakukan bukan untuk menambah kekayaan dan kemuliaan Allah; namun semata-mata adalah untuk diri kita sendiri. Inilah yang oleh Allah selalu diingatkan kepada kita
`s9 tA$uZt ©!$# $ygãBqçté: wur $ydät!$tBÏ `Å3»s9ur ã&è!$uZt 3uqø)G9$# öNä3ZÏB 4
y7Ï9ºxx. $ydt¤y ö/ä3s9 (#rçÉi9s3çGÏ9 ©!$# 4n?tã $tB ö/ä31yyd 3
ÎÅe³o0ur úüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÌÐÈ
37. Daging-daging
unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,
tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah
menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya
kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
Allah juga menyatakan, “innamaa yataqabalaLlahu minal
muttaqiin” (Sesungguhnya Allah hanya menerima qurban dari orang-orang yang
bertakwa).
Sungguh rugi mereka yang melakukan pengorbanan hanya
untuk popularitas, kedudukan atau memperoleh harta Dunia yang sedikit itu.
Orang yang pengorbanannya bagi agama ini karena niat riya (ingin dilihat
orang), atau sum’ah (ingin didengar orang) pelakunya tidak memperoleh
nilai di sisi Allah.
Keempat: Dengan adanya pengorbanan ini maka datanglah pertolongan Allah sehingga musuh-musuh mereka akan menjadi kalah. Para musuh Islam itu akan putus dari rahmat Allah dan segala amalnya akan sia-sia.
Karena itu penyembelihan hewan kurban yang akan kita lakukan nanti - baik itu sapi, kerbau, maupun kambing kurban berfungsi sebagai tadribul a’maal, latihan sekaligus pembelajaran - bagi kaum muslimin. Hari ini kita belajar bahwa kita dituntut siap sedia berkurban di jalan Allah, demi tegaknya agama Allah sebagaimana pengorbanan yang diteladankan oleh Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim Alaihimas Salaam.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa
Lillahil-hamd
Hadirin, jamaah sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah,
Marilah kita
sejenak mengenang pengorbanan Ibrahim as. Dan keluarganya.
Kisah Ibrahim as
dan keluarganya adalah kisah pengorbanan.
Tidak ada pengorbanan yang lebih besar dari seorang ayah melebihi
pengorbanan agar meninggalkan putra dan istri yang paling dicintainya. Tetapi itu
semua dilakukan oleh Ibrahim as dengan penuh ikhlas menyambut seruan Allah
yaitu seruan dakwah. Peristiwa ini diabadikan Allah dalam Al-Qur’an dalam surat
Ibrahim 37-40:
!$uZ/§ þÎoTÎ) àMZs3ór& `ÏB ÓÉLÍhè >#uqÎ/ Îöxî Ï ?íöy yYÏã y7ÏF÷t/ ÇP§ysßJø9$# $uZ/u (#qßJÉ)ãÏ9 no4qn=¢Á9$# ö@yèô_$$sù ZoyÏ«øùr& ÆÏiB Ĩ$¨Z9$# üÈqöksE öNÍkös9Î) Nßgø%ãö$#ur z`ÏiB ÏNºtyJ¨W9$# óOßg¯=yès9 tbrãä3ô±o ÇÌÐÈ !$oY/u y7¨RÎ) ÞOn=÷ès? $tB Å"øéU $tBur ß`Î=÷èçR 3 $tBur 4xÿøs n?tã «!$# `ÏB &äóÓx« Îû ÇÚöF{$# wur Îû Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÌÑÈ ßôJysø9$# ¬! Ï%©!$# |=ydur Í< n?tã Îy9Å3ø9$# @Ïè»yJóÎ) t,»ysóÎ)ur 4
¨bÎ) În1u ßìÏJ|¡s9 Ïä!$tã$!$# ÇÌÒÈ Éb>u ÓÍ_ù=yèô_$# zOÉ)ãB Ío4qn=¢Á9$# `ÏBur ÓÉLÍhè 4
$oY/u ö@¬6s)s?ur Ïä!$tãß ÇÍÉÈ
37. Ya Tuhan
Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang
tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati,
Ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka
Jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah
mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan mereka bersyukur.
38. Ya Tuhan
Kami, Sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang Kami sembunyikan dan apa yang
Kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang
ada di bumi maupun yang ada di langit.
39.
segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku)
Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha mendengar
(memperkenankan) doa.
40. Ya
Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.
Disebutkan dalam
riwayat, ketika Ibrahim as. meninggalkan putranya Ismail as dan istrinya Hajar,
saat itu dalam kondisi menyusui. Dan ketika Ibrahim as meninggalkan keduanya
dan memalingkan wajah dari keduanya, Hajar bangkit dan memegang baju Ibrahim
as. dan berkata, “ Wahai Ibrahim mau pergi kemana, engkau meninggalkan kami
disini dan tidak ada yang mencukupi kebutuhan kami ?” . Ibrahim tidak menjawab,
dan ketika Hajar terus-menerus memanggil sedang Ibrahim tidak menjawab, Hajar
berkata, “ Apakah Allah yang menyuruhmu pergi ?, Ibrahim as menjawab, “Ya’. Hajar berkata,
“ Kalau begitu pasti Allah tidak akan menyia-nyiakan kita”.
Dan puncak dari pengorbanan
itu, manakala datang perintah yang lebih tidak masuk akal lagi dari sebelumnya,
yaitu perintah untuk menyembelih Ismail as.:
$¬Hs>sù x÷n=t/ çmyètB zÓ÷ë¡¡9$# tA$s% ¢Óo_ç6»t þÎoTÎ) 3ur& Îû ÏQ$uZyJø9$# þÎoTr& y7çtr2ør& öÝàR$$sù #s$tB 2ts? 4
tA$s% ÏMt/r'¯»t ö@yèøù$# $tB ãtB÷sè? ( þÎTßÉftFy bÎ) uä!$x© ª!$# z`ÏB tûïÎÉ9»¢Á9$# ÇÊÉËÈ !$£Jn=sù $yJn=ór& ¼ã&©#s?ur ÈûüÎ7yfù=Ï9 ÇÊÉÌÈ çm»oY÷y»tRur br& ÞOÏdºtö/Î*¯»t ÇÊÉÍÈ ôs% |Mø%£|¹ !$töä9$# 4 $¯RÎ) y7Ï9ºxx. ÌøgwU tûüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÉÎÈ cÎ) #x»yd uqçlm; (#às¯»n=t7ø9$# ßûüÎ7ßJø9$# ÇÊÉÏÈ çm»oY÷ysùur ?xö/ÉÎ/ 5OÏàtã ÇÊÉÐÈ $oYø.ts?ur Ïmøn=tã Îû tûïÌÅzFy$# ÇÊÉÑÈ íN»n=y #n?tã zOÏdºtö/Î) ÇÊÉÒÈ
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup)
berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya
Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka
fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah
apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya Telah
berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah
kesabaran keduanya ). Dan kami panggillah dia:
"Hai Ibrahim, Sesungguhnya kamu Telah
membenarkan mimpi itu Sesungguhnya Demikianlah kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya Ini benar-benar suatu ujian yang
nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk
Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian,
(yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim"(QS As-Shaafaat
102-109).
Kisah dan
keteladanan Ibrahim as memberikan pelajaran yang sangat mendalam kepada kita,
yaitu bahwa pengorbanan akan melahirkan keberkahan. Ibrahim as. menjadi orang
yang paling dicintai Allah SWT, (khalilullah), imam, Abul Anbiya, hanif,
sebutan yang baik, kekayaan harta yang melimpah ruah dan banyak lagi. Bahwa hanya dengan
pengorbananlah kita meraih keberkahan.
Dari pengorbanan
Ibrahim as. dan keluarganya, jadilah Makkah dan sekitarnya menjadi pusat ibadah
umat manusia se dunia, sumur Zamzam yang penuh berkah mengalir di tengah padang pasir dan tidak
pernah kering. Dan puncak keberkahan dari itu semua adalah dari keturunannya
lahir seorang manusia pilihan Muhammad
saw., yang menjadi nabi rahmatan
lil’alamiin.
Pengorbanan akan
memberikan keberkahan bagi hidup kita, keluarga dan keturunannya dan
pengorbanan akan melahirkan peradaban besar. Dan kisah para pahlawan yang
berkorban telah membuktikan itu. Ibrahim as. dan keluarganya Ismail as, Ishak
as, siti Sarah dan Hajar. Muhammad saw. dan keluarganya, siti Khadijah ra.,
‘Aisyah ra. Fatimah ra. dll, para sahabat yang mulia, Abu Bakar ra, Umar ra, Utsman
ra, Ali ra, dll. Para pemimpin setelah
sahabat, Tabi’in dan Tabiit Tabi’in,
Umar bin Abdul Aziz ra, Hasan Al-Bashri ra, Muhammad bin Mubarok, imam Abu
Hanifah, imam Malik, imam As-Syafi’i dan imam Ahmad. Para
pahlawan dari generasi modern, Ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahab, Hasan
Al-Banna dan seterusnya akan muncul para pahlawan yang siap berkorban demi
kemuliaan Islam dan umatnya. Sesungguhnya, bumi yang disirami oleh pengorbanan
para anbiya, darah syuhada dan tinta ulama adalah bumi yang berkah.
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil-hamd
Islam tidak mungkin sampai kepada kita tanpa pengorbanan
para pengikut Nabi, para da’i dan ulama Islam. Kita mengenal pengurbanan dan
kerja keras Wali Songo dan murid-muridnya yang mengislamkan tanah Jawa kemudian
menyebarkan Islam di seluruh Nusantara. Mereka adalah pekerja keras,
pejuang-pejuang yang bersedia menghadapi resiko, meskipun harus kehilangan
nyawa. Mereka berhadapan dengan kerajaan Majapahit dan Pajajaran yang saat itu
merupakan dua kekuatan besar berlatar belakang kemusyrikan. Para wali mengorbankan apa
saja untuk tegaknya agama Allah di Nusantara ini… Karena itu, dengan
pertolongan Allah - Islam menjadi agama mayoritas di negeri ini.
Negara Indonesia ini tidak akan mungkin ada di muka bumi tanpa perjuangan dan pengorbanan dari para pendahulu kita. Mereka adalah para ulama, kyai dan santri yang meneriakkan kalimat takbir “Allaaahu Akbar” dalam mengusir penjajah.
Lihatlah catatan sejarah, betapa darah mengalir, nyawa melayang demi tegaknya sebuah negeri kaum muslimin yang bernama “Indonesia”. Namun sayang, sejarah di negeri ini masih ditulis dan diwarnai oleh antek-antek penjajah sehingga peran ulama dan mujahid Islam dipinggirkan, sementara nama-nama kaum sekuler, nasionalis dan komunis ditonjolkan!
Siapa mengingkari keislaman Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponogoro, dan Imam Bonjol yang melihat penampilannya saja sudah jelas kealiman dan keulamaannya. Mereka adalah para pejuang Islam yang terinspirasi oleh ruhul badzel wa tadhhiyah para Nabi dan sahabatnya… Bahkan ternyata hasil penelitian sejarah yang jujur menyatakan bahwa Sisimangaraja di Tanah Batak dan Patimura di Maluku adalah pahlawan Islam yang bertempur melawan penjajah.
Hanya kalimat Takbir “Allahu Akbar” yang mereka teriakkan dapat menggetarkan para penjajah sehingga mereka hengkang dari bumi pertiwi….
Perubahan-perubahan yang terjadi di negeri ini juga sarat dengan contoh-contoh pengorbanan para pemuda Islam. Namun sampai saat ini kalimatullah hiyal ‘ulya belum juga eksis di negeri pertiwi ini. Ini disebabkan pengkhianatan kaum sekuler dan para politisi busuk yang selalu memperdaya pengorbanan dan jihad pemuda Islam untuk kepentingan politik mereka.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil-hamd
Hadirin, jamaah sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah,
Di setiap zaman dan tempat ada tuntutan Allah untuk
merealisasikan pengorbanan yang kita hayati setiap tahun ini. Di masa kita
sekarang ini, ternyata negeri kita menuntut seluruh rakyat, laki-laki maupun
perempuan, khsususnya para pemuda dan remaja Islam untuk kembali memberikan ruhul
badzel dan tadhiyah mereka. Karena hanya dengan ruhul badzl wa
tadhiyah, kita akan meraih keberkahan, keberkahan lahir batin dan
keberkahan dunia dan akhirat.
Demikian khutbah
Idul Adha
kita pada hari ini, semoga menjadi poin-poin penting dalam upaya memperbaiki
kualitas hidup kita masing-masing, baik sebagai pribadi, anggota keluarga
maupun masyarakat dan bangsa. Yang benar datangnya dari Allah
yang salah kelemahan kami yang menyampaikannya, kepada Allah saya mohon ampun kepada jamaah saya
mohon maaf
Akhirnya
marilah kita sudahi ibadah shalat Id kita pagi ini dengan sama-sama berdoa:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar