Minggu, 16 April 2017

MERAIH KEBERKAHAN HIDUP MELALUI PENGORBANAN

Khutbah Idul Adha 1437 H

Meraih Keberkahan Hidup melalui Pengorbanan

Oleh : Ali Usran,S.Pd.I
Kepala SMP-IT Ruhul Islam

Disampaikan didepan Jama’ah Shalat Idul Adha Masjid Kecamatan  Teupah Selatan Tahun 2016 M/1437 H


الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ



Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil-hamd
Hadirin, jamaah sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah,

Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT, Rabb alam semesta, atas segala ni’mat yang telah diberikan kepada kita semua. Allah  telah menciptakan kita, memberi rizki dan  hidayah Islam pada kita. Kita bersyukur kepada Allah yang masih memberi kesempatan hidup, sehingga pada hari ini kita dapat sama-sama merayakan Hari ‘Idul Adha bersama ratusan juta umat Islam diseluruh dunia. Mengumandangkan kata-kata yang sama; takbir, tahmid dan tahlil. Dan marilah kita merealisasikan syukur  dengan terus-menerus beribadah kepada Allah dan beramal shalih, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Kita pasrahkan segala penghambaan hanya untuk Allah SWT.

قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ()لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Katakanlah : sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, tidak ada sekutu baginya dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada pemimpin dan teladan kita Nabi Muhammad Saw, keluarga sahabat dan para penerusnya hingga hari akhir zaman.



Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil-hamd
Bertahun-tahun kita telah  merayakan hari  Idul Adha.  Berkali - kali kita mengumandangkan takbir di malam dan siang hari raya, tetapi kondisi umat Islam masih memperihatinkan. Dan dalam beberapa tahun terakhir masih terus diliputi keprihatinan yang sangat mendalam. Krisis tidak kunjung berhenti dan musibah silih berganti. Indonesia yang merupakan negera terbesar penduduk muslimnya di dunia menjadi salah satu sarang krisis dan langganan musibah. Kenapa ini bisa terjadi ? Allah SWT. berfirman:

öqs9ur ¨br& Ÿ@÷dr& #tà)ø9$# (#qãZtB#uä (#öqs)¨?$#ur $uZóstGxÿs9 NÍköŽn=tã ;M»x.tt/ z`ÏiB Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur `Å3»s9ur (#qç/¤x. Mßg»tRõs{r'sù $yJÎ/ (#qçR$Ÿ2 tbqç7Å¡õ3tƒ ÇÒÏÈ  
96. Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.


Ayat diatas mengisyaratkan, bahwa kita ternyata masih jauh dari nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. Sebab jika bangsa kita atau daerah kita mayoritasnya beriman dan bertakwa niscaya yang muncul adalah keberkahan dari langit dan bumi, sementara sekarang yang terjadi kebalikannya yaitu krisis dan musibah dari langit dan bumi. Hujan menimbulkan kebanjiran dan longsor, kemarau mengakibatkan kekeringan dan kekurangan air. Hutan gundul mengakibatkan longsor, gunung-gunung banyak yang menumpahkan apinya. Binatang banyak yang menjadi sumber penyakit, flu burung, antraks, Demam Berdarah dan Malaria. Sedangkan jalan raya, menjadi sarana pembunuh manusia yang paling dahsyat, hampir setiap hari terjadi kematian akibat  kecelakan lalu lintas.

 Betapa lemahnya kita, betapa tidak berdayanya kita dihadapan kekuasaan Allah Ta’ala. Tidak ada yang lebih patut bagi para hamba Allah yang beriman kecuali semakin menundukkan kepala, merendahkan hati dan mengakui segala dosa, seraya memohon taubat dan ampunan kepada Allah. Tidak ada yang lebih layak bagi hamba Allah dalam menghadapi krisis dan musibah ini, melainkan harus segera sadar dan menyambut panggilan Allah, melaksanakan perintah-Nya, meninggalkan larangan-Nya dan beriman kepada Syariat-Nya.


Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil-hamd
Hadirin, jamaah sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah,
Kita berkumpul pagi ini, melaksanakan shalat Idul Adha berjamaah - adalah partisipasi kita terhadap sekitar tiga juta jamaah haji dari seluruh dunia - yang sedang menyelesaikan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Mereka telah selesai melaksanakan wukuf di Arafah hari kemarin, dan hari ini kita merayakan Idul Adha dan sebentar lagi memotong hewan kurban sebagai tanda kesyukuran kita kepada Allah.

Disyariatkannya penyembelihan hewan kurban menunjukkan bahwa agama kita sangat menghormati dan menghargai pengorbanan pemeluk-pemeluknya. Allah telah memerintahkan kaum muslimin untuk mencintai dan memiliki sifat Ruhul Badzl Wa Tadhiyah (Suka memberi dan berkorban), sesuai firman Allah Ta’ala.

!$¯RÎ) š»oYøsÜôãr& trOöqs3ø9$# ÇÊÈ   Èe@|Ásù y7În/tÏ9 öptùU$#ur ÇËÈ   žcÎ) št¥ÏR$x© uqèd çŽtIö/F{$# ÇÌÈ   .
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus



Hadirin yang mulia, berdasarkan surat Al Kautsar ini kita memahami,                           

Pertama: Bahwa sebagai orang-orang yang beriman, kita wajib menyadari nikmat dan pemberian Allah yang telah kita peroleh. Nikmat itu tak terhingga banyaknya namun  yang paling utama adalah nikmat hidayah  Islam yang dengannya akan membawa orang mukmin ke syurga. Kepada Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam, Allah telah menjanjikan telaga Kautsar di syurga dimana orang-orang beriman pun akan turut merasakan kenikmatannya…


Kedua: Setiap muslim wajib melaksanakan ibadah dalam kehidupannya khususnya sholat, baik yang wajib lima waktu atau pun yang sunnah sebagai tiang dari keseluruhan ibadahnya… Hakikat Ibadah ini adalah mensyukuri nikmat Allah dimana harus menjadi aktifitas kehidupannya sehari-hari…

Ketiga: Salah satu tuntutan pelaksanaan ibadah adalah pengorbanan yang harus dilakukan dengan keikhlasan, niat yang tulus semata-mata mencari ridha Allah, memancar dari hati yang bening, suci dan bersih… Niat ikhlas inilah yang sangat menentukan apakah pengorbanan kita di jalan Allah itu diterima atau ditolak. Pengurbanan yang kita lakukan bukan untuk menambah kekayaan dan kemuliaan Allah; namun semata-mata adalah untuk diri kita sendiri. Inilah yang oleh Allah selalu diingatkan kepada kita

`s9 tA$uZtƒ ©!$# $ygãBqçté: Ÿwur $ydät!$tBÏŠ `Å3»s9ur ã&è!$uZtƒ 3uqø)­G9$# öNä3ZÏB 4 y7Ï9ºxx. $ydt¤y ö/ä3s9 (#rçŽÉi9s3çGÏ9 ©!$# 4n?tã $tB ö/ä31yyd 3 ÎŽÅe³o0ur šúüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÌÐÈ  
37. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.



Allah juga menyatakan, “innamaa yataqabalaLlahu minal muttaqiin” (Sesungguhnya Allah hanya menerima qurban dari orang-orang yang bertakwa).

Sungguh rugi mereka yang melakukan pengorbanan hanya untuk popularitas, kedudukan atau memperoleh harta Dunia yang sedikit itu. Orang yang pengorbanannya bagi agama ini karena niat riya (ingin dilihat orang), atau sum’ah (ingin didengar orang) pelakunya tidak memperoleh nilai di sisi Allah.

Keempat: Dengan adanya pengorbanan ini maka datanglah pertolongan Allah sehingga musuh-musuh mereka akan menjadi kalah. Para musuh Islam itu akan putus dari rahmat Allah dan segala amalnya akan sia-sia.

Karena itu penyembelihan hewan kurban yang akan kita lakukan nanti - baik itu sapi, kerbau, maupun kambing kurban berfungsi sebagai tadribul a’maal, latihan sekaligus pembelajaran - bagi kaum muslimin. Hari ini kita belajar bahwa kita dituntut siap sedia berkurban di jalan Allah, demi tegaknya agama Allah sebagaimana pengorbanan yang diteladankan oleh Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim Alaihimas Salaam.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil-hamd
Hadirin, jamaah sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah,

Marilah kita sejenak mengenang pengorbanan Ibrahim as. Dan keluarganya.
Kisah Ibrahim as dan keluarganya adalah kisah pengorbanan.  Tidak ada pengorbanan yang lebih besar dari seorang ayah melebihi pengorbanan agar meninggalkan putra dan istri yang paling dicintainya. Tetapi itu semua dilakukan oleh Ibrahim as dengan penuh ikhlas menyambut seruan Allah yaitu seruan dakwah. Peristiwa ini diabadikan Allah dalam Al-Qur’an dalam surat Ibrahim   37-40:

!$uZ­/§ þÎoTÎ) àMZs3ór& `ÏB ÓÉL­ƒÍhèŒ >Š#uqÎ/ ÎŽöxî ÏŒ ?íöy yYÏã y7ÏF÷t/ ÇP§ysßJø9$# $uZ­/u (#qßJÉ)ãÏ9 no4qn=¢Á9$# ö@yèô_$$sù ZoyÏ«øùr& šÆÏiB Ĩ$¨Z9$# üÈqöksE öNÍköŽs9Î) Nßgø%ãö$#ur z`ÏiB ÏNºtyJ¨W9$# óOßg¯=yès9 tbrãä3ô±o ÇÌÐÈ   !$oY­/u y7¨RÎ) ÞOn=÷ès? $tB Å"øƒéU $tBur ß`Î=÷èçR 3 $tBur 4xÿøƒs n?tã «!$# `ÏB &äóÓx« Îû ÇÚöF{$# Ÿwur Îû Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÌÑÈ   ßôJysø9$# ¬! Ï%©!$# |=ydur Í< n?tã ÎŽy9Å3ø9$# Ÿ@Ïè»yJóÎ) t,»ysóÎ)ur 4 ¨bÎ) În1u ßìÏJ|¡s9 Ïä!$tã$!$# ÇÌÒÈ   Éb>u ÓÍ_ù=yèô_$# zOŠÉ)ãB Ío4qn=¢Á9$# `ÏBur ÓÉL­ƒÍhèŒ 4 $oY­/u ö@¬6s)s?ur Ïä!$tãߊ ÇÍÉÈ  
37. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka Jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan mereka bersyukur.
38. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang Kami sembunyikan dan apa yang Kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.
39. segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha mendengar (memperkenankan) doa.
40. Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.

Disebutkan dalam riwayat, ketika Ibrahim as. meninggalkan putranya Ismail as dan istrinya Hajar, saat itu dalam kondisi menyusui. Dan ketika Ibrahim as meninggalkan keduanya dan memalingkan wajah dari keduanya, Hajar bangkit dan memegang baju Ibrahim as. dan berkata, “ Wahai Ibrahim mau pergi kemana, engkau meninggalkan kami disini dan tidak ada yang mencukupi kebutuhan kami ?” . Ibrahim tidak menjawab, dan ketika Hajar terus-menerus memanggil sedang Ibrahim tidak menjawab, Hajar berkata, “ Apakah Allah yang menyuruhmu pergi ?, Ibrahim as menjawab, “Ya’. Hajar berkata, “ Kalau begitu pasti Allah tidak akan menyia-nyiakan kita”. 

Dan puncak dari pengorbanan itu, manakala datang perintah yang lebih tidak masuk akal lagi dari sebelumnya, yaitu perintah untuk menyembelih Ismail as.:

$¬Hs>sù x÷n=t/ çmyètB zÓ÷ë¡¡9$# tA$s% ¢Óo_ç6»tƒ þÎoTÎ) 3ur& Îû ÏQ$uZyJø9$# þÎoTr& y7çtr2øŒr& öÝàR$$sù #sŒ$tB 2ts? 4 tA$s% ÏMt/r'¯»tƒ ö@yèøù$# $tB ãtB÷sè? ( þÎTßÉftFy bÎ) uä!$x© ª!$# z`ÏB tûïÎŽÉ9»¢Á9$# ÇÊÉËÈ   !$£Jn=sù $yJn=ór& ¼ã&©#s?ur ÈûüÎ7yfù=Ï9 ÇÊÉÌÈ   çm»oY÷ƒy»tRur br& ÞOŠÏdºtö/Î*¯»tƒ ÇÊÉÍÈ   ôs% |Mø%£|¹ !$tƒöä9$# 4 $¯RÎ) y7Ï9ºxx. ÌøgwU tûüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÉÎÈ   žcÎ) #x»yd uqçlm; (#às¯»n=t7ø9$# ßûüÎ7ßJø9$# ÇÊÉÏÈ   çm»oY÷ƒysùur ?xö/ÉÎ/ 5OŠÏàtã ÇÊÉÐÈ   $oYø.ts?ur Ïmøn=tã Îû tûï̍ÅzFy$# ÇÊÉÑÈ   íN»n=y #n?tã zOŠÏdºtö/Î) ÇÊÉÒÈ  

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya Telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). Dan kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, Sesungguhnya kamu Telah membenarkan mimpi itu Sesungguhnya Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.  Sesungguhnya Ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian, (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim"(QS As-Shaafaat 102-109).

Kisah dan keteladanan Ibrahim as memberikan pelajaran yang sangat mendalam kepada kita, yaitu bahwa pengorbanan akan melahirkan keberkahan. Ibrahim as. menjadi orang yang paling dicintai Allah SWT, (khalilullah), imam, Abul Anbiya, hanif, sebutan yang baik, kekayaan harta yang melimpah ruah  dan banyak lagi. Bahwa hanya dengan pengorbananlah kita meraih keberkahan.

Dari pengorbanan Ibrahim as. dan keluarganya, jadilah Makkah dan sekitarnya menjadi pusat ibadah umat manusia se dunia, sumur Zamzam yang penuh berkah mengalir di tengah padang pasir dan tidak pernah kering. Dan puncak keberkahan dari itu semua adalah dari keturunannya lahir seorang manusia pilihan  Muhammad saw., yang  menjadi nabi rahmatan lil’alamiin.

Pengorbanan akan memberikan keberkahan bagi hidup kita, keluarga dan keturunannya dan pengorbanan akan melahirkan peradaban besar. Dan kisah para pahlawan yang berkorban telah membuktikan itu. Ibrahim as. dan keluarganya Ismail as, Ishak as, siti Sarah dan Hajar. Muhammad saw. dan keluarganya, siti Khadijah ra., ‘Aisyah ra. Fatimah ra. dll, para sahabat yang mulia, Abu Bakar ra, Umar ra, Utsman ra, Ali ra, dll.  Para pemimpin setelah sahabat, Tabi’in dan  Tabiit Tabi’in, Umar bin Abdul Aziz ra, Hasan Al-Bashri ra, Muhammad bin Mubarok, imam Abu Hanifah, imam Malik, imam As-Syafi’i dan imam Ahmad. Para pahlawan dari generasi modern, Ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahab, Hasan Al-Banna dan seterusnya akan muncul para pahlawan yang siap berkorban demi kemuliaan Islam dan umatnya. Sesungguhnya, bumi yang disirami oleh pengorbanan para anbiya, darah syuhada dan tinta ulama adalah bumi yang berkah.

Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil-hamd
Islam tidak mungkin sampai kepada kita tanpa pengorbanan para pengikut Nabi, para da’i dan ulama Islam. Kita mengenal pengurbanan dan kerja keras Wali Songo dan murid-muridnya yang mengislamkan tanah Jawa kemudian menyebarkan Islam di seluruh Nusantara. Mereka adalah pekerja keras, pejuang-pejuang yang bersedia menghadapi resiko, meskipun harus kehilangan nyawa. Mereka berhadapan dengan kerajaan Majapahit dan Pajajaran yang saat itu merupakan dua kekuatan besar berlatar belakang kemusyrikan. Para wali mengorbankan apa saja untuk tegaknya agama Allah di Nusantara ini… Karena itu, dengan pertolongan Allah - Islam menjadi agama mayoritas di negeri ini.

Negara Indonesia ini tidak akan mungkin ada di muka bumi tanpa perjuangan dan pengorbanan dari para pendahulu kita. Mereka adalah para ulama, kyai dan santri yang meneriakkan kalimat takbir “Allaaahu Akbar” dalam mengusir penjajah.

Lihatlah catatan sejarah, betapa darah mengalir, nyawa melayang demi tegaknya sebuah negeri kaum muslimin yang bernama “Indonesia”. Namun sayang, sejarah di negeri ini masih ditulis dan diwarnai oleh antek-antek penjajah sehingga peran ulama dan mujahid Islam dipinggirkan, sementara nama-nama kaum sekuler, nasionalis dan komunis ditonjolkan!


Siapa mengingkari keislaman Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponogoro, dan Imam Bonjol yang melihat penampilannya saja sudah jelas kealiman dan keulamaannya. Mereka adalah para pejuang Islam yang terinspirasi oleh ruhul badzel wa tadhhiyah para Nabi dan sahabatnya… Bahkan ternyata hasil penelitian sejarah yang jujur menyatakan bahwa Sisimangaraja di Tanah Batak dan Patimura di Maluku adalah pahlawan Islam yang bertempur melawan penjajah.

Hanya kalimat Takbir “Allahu Akbar” yang mereka teriakkan dapat menggetarkan para penjajah sehingga mereka hengkang dari bumi pertiwi….

Perubahan-perubahan yang terjadi di negeri ini juga sarat dengan contoh-contoh pengorbanan para pemuda Islam. Namun sampai saat ini kalimatullah hiyal ‘ulya belum juga eksis di negeri pertiwi ini. Ini disebabkan pengkhianatan kaum sekuler dan para politisi busuk yang selalu memperdaya pengorbanan dan jihad pemuda Islam untuk kepentingan politik mereka.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil-hamd
Hadirin, jamaah sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah,
Di setiap zaman dan tempat ada tuntutan Allah untuk merealisasikan pengorbanan yang kita hayati setiap tahun ini. Di masa kita sekarang ini, ternyata negeri kita menuntut seluruh rakyat, laki-laki maupun perempuan, khsususnya para pemuda dan remaja Islam untuk kembali memberikan ruhul badzel dan tadhiyah mereka. Karena hanya dengan ruhul badzl wa tadhiyah, kita akan meraih keberkahan, keberkahan lahir batin dan keberkahan dunia dan akhirat.


Demikian khutbah Idul Adha kita pada hari ini, semoga menjadi poin-poin penting dalam upaya memperbaiki kualitas hidup kita masing-masing, baik sebagai pribadi, anggota keluarga maupun masyarakat dan bangsa. Yang benar datangnya dari Allah yang salah kelemahan kami yang menyampaikannya, kepada Allah saya mohon ampun kepada jamaah saya mohon maaf
Akhirnya marilah kita sudahi ibadah shalat Id kita pagi ini dengan sama-sama berdoa:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

SMPIT Ruhul Islam Simeulue kirim 18 Orang untuk Study Tour di Luar Negeri tujuan 2 Negara

Kembali Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu ( SMP IT)  Ruhul Islam Simeulue melakukan program Study Tour ke Luar Negeri baru baru ini.  ...